Acehpost.id – Mutasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terhadap ratusan guru baru-baru ini mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil-IV (Aceh Tengah-Bener Meriah), Rahmuddinsyah.
Rahmuddinsyah yang merupakan politisi Partai Aceh (PA) itu menyorot polemik yang muncul pasca mutasi yang dilakukan Bupati Haili.
“Muncul stigma ditengah-tengah guru dan masyarakat, mutasi tersebut mencederai nilai-nilai etika dan moralitas juga terindikasi mengabaikan regulasi yang ada,” kata Rahmuddin, Selasa malam (15/07/2025).
“Saya mantan guru, jadi saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh guru maupun kepala sekolah yang dimutasi kemarin, seorang yang berpendidikan tidak mungkin melakukan mutasi yang mengabaikan etika dan moral seperti itu,” tambah Rahmuddinsyah kesal.
Rahmuddinsyah menyadari bahwa penyegaran melalui mutasi merupakan hal yang wajib dilakukan agar terwujudnya sistem yang baik dan berkembang.
“Memang tidak semua yang dimutasi bermasalah, ada beberapa kepala sekolah merasakan keberatan, akibat dari tidak diundang secara resmi namun terkena dampak mutasi,” ujarnya.
Ketua DPC PARTAI ACEH Kabupaten Aceh Tengah itu mengatakan dirinya siap menerima pengaduan dari guru atau kepala sekolah yang merasa dirugikan akibat mutasi tersebut.
“Kalau ada kejanggalan atau pelanggaran terhadap prosedur yang ada, saya siap memfasilitasi sampai ke tingkat PTUN, jangan takut, hubungi saya. Ketidakadilan ini harus kita lawan,” ujar Rahmuddinsyah.
“Semua ada mekanisme nya, Dunia pendidikan juga sedang tidak baik-baik saja di Aceh Tengah, jangan sampai akibat mutasi baru-baru ini justru semakin parah,” tambahnya lagi.
Ia menekankan Bupati Haili untuk tidak mencampuradukan antara pendidikan dan persoalan politik.
“Kita harus serius dengan keadaan pendidikan hari ini, artinya jangan mencampuradukan persoalan politik dengan pendidikan,” tutup Rahmuddinsyah.













