Home / Parlementaria / Pemerintah

Kamis, 13 November 2025 - 21:44 WIB

Anggota DPRA Ngohwan Terenyuh dengan Kondisi Keluarga Amri, Sorot Fungsi Sekolah Rakyat

Redaksi - Penulis Berita

Munawar AR alias Ngohwan sebagai Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Periode 2024-2029.

Munawar AR alias Ngohwan sebagai Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Periode 2024-2029.

Banda Aceh – Anggota DPRA, Munawar AR atau akrap disapa Ngohwan terenyuh dengan kondisi kehidupan Amri dan keluarganya, warga Lamteh, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Amri bersama istri dan 4 orang anaknya tinggal di dalam rumah berdindingkan papan lapuk dan rotan berlubang dengan atap seng yang bocor di beberapa bagian.

Selain tinggal di rumah tak layak huni, Amri yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan di Ujong Pancu memiliki anak yang sudah putus sekolah akibat terkendala biaya.

“Hari ini presiden sudah mencanangkan program Sekolah Rakyat, tapi masih ada anak yang putus sekolah,” celetuk Ngohwan dengan nada kesal, Kamis (13/11/2025).

Ngohwan berharap, informasi ini juga sampai ke pejabat daerah agar bisa segera diambil tindakan lanjutan supaya anak-anak Amri bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.

“Kita anggap saja persoalan ini belum sampai ke pemerintah. Tapi dengan adanya informasi ini, saya berharap anak Pak Amri bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat dan mereka bisa tinggal di tempat yang layak,” ujarnya.

Politikus muda PKB ini mengatakan bahwa Sekolah Rakyat sengaja dilahirkan oleh Presiden Prabowo Subianto agar semua anak bangsa dari keluarga miskin dan miskin ektrem bisa mendapatkan akses pendidikan gratis.

Program unggulan ini dirancang untuk membantu mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, kemiskinan yang menimpa keluarga Amri berdampak pada putus sekolah anak-anaknya yang menjadi penerus keluarga.

Anak pertama sudah berhenti sekolah dan kini ikut berjualan dengan orang lain.

Sedangkan anak kedua, Sriwahyuni (16) tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMA karena terhambat biaya SPP dan perlengkapan sekolah.

“Saya sudah tamat kelas 3 SMP, terus pas mau lanjut sekolah SMA ada bayaran SPP yang mahal.

Padahal pengen kali sekolah kayak kawan-kawan yang lain,” ucap Sri dengan penuh harap.

Untuk saat ini, anak yang masih mengenyam pendidikan adalah Khairul (12).

Dia duduk pada jenjang kelas 6 Sekolah Dasar, lalu Aisyah (5) pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak.(*)

Share :

Baca Juga

Parlementaria

DPRA Minta Pemerintah Aceh Serius Tangani Kasus HIV di Aceh

Parlementaria

Ketua Komisi III DPRA Ajak Masyarakat Urus Pajak Kendaraan, Dukung Program Pemutihan PKB

Parlementaria

DPRA Soroti Ketimpangan Aturan Pajak Kendaraan di Aceh, Buka Ruang Pungli dan Bingungkan Warga

Parlementaria

Jelang Terima Anugerah Adat, Mendagri Dijamu Makan Malam oleh Ketua DPRA

Parlementaria

Ketua DPRA : Kemerdekaan Indonesia dan hasil perdamaian Aceh yang kita nikmati adalah hasil perjuangan para pahlawan

Parlementaria

Bunda Salma: Kasus PT BMU di Aceh Selatan Harus Dikawal Secara Transparan

Parlementaria

Dukung Pelaksanaan MTQ Aceh di Pidie Jaya, Ihsanuddin MZ Ajak Masyarakat Sambut Kafilah dengan Ramah

Parlementaria

Komisi I DPRA Gelar RDPU Raqan Ketertiban Umum Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat