Home / Pendidikan

Minggu, 28 Desember 2025 - 19:18 WIB

Bangkit dari Lumpur Banjir, Pendidikan Aceh Harus Tetap Berjalan

Redaksi - Penulis Berita

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murtalamuddin, S.Pd., M.S.P,(Foto:Dok Ist)

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murtalamuddin, S.Pd., M.S.P,(Foto:Dok Ist)

Aceh Tamiang — Di tengah lumpur yang masih mengendap dan ruang kelas yang belum sepenuhnya pulih, semangat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan di Aceh tetap menyala. Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu wilayah dengan dampak banjir dan tanah longsor terparah, menjadi saksi langsung komitmen tersebut.

Sekolah-sekolah mengalami kerusakan berat. Contohnya di SMA Negeri 4 Karang Baru Aceh Tamiang, ketinggian air bahkan mencapai sekitar enam meter. Akibatnya, seluruh fasilitas sekolah seperti komputer, meja belajar, dan perlengkapan pembelajaran lainnya rusak dan tidak dapat digunakan.

Melihat kondisi tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murtalamuddin, S.Pd., M.S.P, pada Minggu, (28/12/2025) bersama rombongan turun langsung ke lokasi. Tidak hanya meninjau, rombongan juga ikut membersihkan ruang kelas yang masih dipenuhi lumpur. Kegiatan ini turut dibantu oleh Ketua dan Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh yang secara khusus hadir untuk membersihkan sejumlah sekolah yang telah hampir sebulan lebih tergenang lumpur pascabanjir.

Dalam kesempatan itu, Murtalamudin menegaskan bahwa dunia pendidikan tidak boleh berhenti meskipun dalam kondisi darurat.

“Mulai tanggal 5 Januari 2026, pembelajaran di Aceh diharapkan kembali berlangsung seperti biasa. Namun, bagi sekolah yang masih terdampak banjir dan dalam tahap pembersihan, pembelajaran bisa disesuaikan dengan kondisi. Ajarkan apa yang bisa diajarkan, yang penting anak-anak tetap datang ke sekolah, tidak belajar sendirian di rumah,” tegasnya.

Ia menambahkan, proses belajar tidak harus selalu berfokus pada capaian akademik semata. Dalam kondisi pascabencana, pendekatan kemanusiaan justru menjadi prioritas.

“Guru bisa mengisi pembelajaran dengan kegiatan trauma healing, belajar bersama, bercerita, atau aktivitas positif lainnya. Yang terpenting adalah memastikan trauma anak-anak tidak berkelanjutan. Sebagai insan pendidikan, kita wajib berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi anak bangsa,” lanjutnya.

Arahan tersebut juga disampaikan secara resmi dalam pertemuan bersama para kepala sekolah dan dewan guru di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, yang dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Tamiang, Bachtiar, S.Pd., M.Pd.

Instruksi ini dikeluarkan sebagai bentuk fleksibilitas kebijakan agar sekolah dan guru dapat menyesuaikan proses pembelajaran di daerah terdampak banjir besar, sehingga roda pendidikan tetap berjalan meskipun belum sepenuhnya normal.

Kunjungan kerja Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke Kabupaten Aceh Tamiang turut didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dahlawi, S.Com., M.Si, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh Syahrol, S.Pd., M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Tamiang, serta Tim Humas Dinas Pendidikan Aceh. (*)

Share :

Baca Juga

Nasional

Siswa SMAN 1 Banda Aceh Borong Dua Medali Emas dan Special Award di I2ASPO UGM

Nasional

Harumkan Nama Aceh dan Gayo Lues, Guru SMAN Seribu Bukit Raih Juara Nasional ASRI Award 2025

Nasional

SMAN 7 Banda Aceh Raih Empat Medali NASPO 2025 di UGM

Pemerintah

Dinas Pendidikan Aceh Serukan Penggalangan Donasi untuk Guru, Tendik dan Siswa Terdampak Banjir Aceh

Pemerintah

Pelatihan Digital Talent Scholarship Resmi Dibuka di SMA Negeri 2 Pulo Aceh pada Momen HGN dan HUT PGRI ke-80

Pemerintah

Plt. Kadisdik Aceh Terima Delegasi Kedutaan Besar Malaysia, Bahas Penguatan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Guru

Pendidikan

Empat Siswa Aceh Raih Prestasi Nasional di FLS3N, Plt. Kadisdik Aceh: Ini Bukti Anak Kita Mampu Bersaing

Pemerintah Aceh

Siswa SMKN 1 Bireuen Unjuk Karya Nyata Lewat Pelatihan MTU, dari Pot Bunga Beton Hingga Lemari Siap Pakai