Home / Parlementaria / Pemerintah

Selasa, 2 September 2025 - 10:28 WIB

DPRA Sebut Kesenjangan Akses Pendidikan Jadi Tantangan, Hardikda 2025 Jadi Momen Pemerataan

Redaksi - Penulis Berita

Ketua Komisi I DPRA, Tgk Muharuddin mengharapkan momen peringatan Hardikda 2025, dapat menjadi momen pemerataan pendidikan di Aceh.

Ketua Komisi I DPRA, Tgk Muharuddin mengharapkan momen peringatan Hardikda 2025, dapat menjadi momen pemerataan pendidikan di Aceh.

Banda Aceh – Ketua Komisi I DPRA, Tgk Muharuddin menilai, persoalan kesenjangan akses pendidikan selama ini masih menjadi tantangan besar, terutama di daerah pedalaman, kepulauan, dan perbatasan.

“Tidak boleh ada anak Aceh yang merasa ditinggalkan hanya karena tinggal jauh dari pusat kota,” kata politisi Partai Aceh (PA) ini.

“Pemerataan pendidikan adalah kunci agar semua anak mendapatkan kesempatan yang sama,” ujar Tgk Muharuddin, Selasa (02/09/2025).

Menurutnya, pendidikan merupakan pondasi utama untuk membangun generasi Aceh yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing di masa depan.

Tgk Muharuddin menekankan, bahwa peringatan Hardikda tidak boleh berhenti pada acara seremonial semata.

Melainkan harus melahirkan komitmen baru dalam membenahi sistem pendidikan di Aceh.

“Pemerintah Aceh harus serius memperbaiki kurikulum, memperluas akses sarana belajar, dan meningkatkan kualitas tenaga pendidik,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan Aceh ke depan sangat ditentukan oleh keberhasilan hari ini dalam menyiapkan generasi yang terdidik.

Jika sektor pendidikan dikelola dengan baik dan merata, ia optimistis Aceh mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.

Selain fasilitas pendidikan, Muharuddin juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru, terutama yang bertugas di daerah terpencil.

Ia menilai, guru adalah ujung tombak pendidikan, sehingga mereka harus mendapatkan dukungan penuh baik dari sisi kompetensi maupun penghargaan atas pengabdiannya.

“Pemerataan pendidikan bukan hanya soal bangunan sekolah atau buku pelajaran, tapi juga memastikan tenaga pendidik di seluruh Aceh merasa dihargai dan didukung,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat dan orang tua untuk ikut berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak.

Menurutnya, pendidikan yang merata tidak akan berhasil tanpa keterlibatan keluarga dan lingkungan sosial dalam membentuk karakter serta motivasi belajar generasi muda.

“Mari kita jadikan Hardikda ini sebagai pengingat, bahwa masa depan Aceh ditentukan oleh bagaimana kita mendidik generasi hari ini secara adil dan merata,” pungkasnya.(*)

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Persaja dan PSF Salurkan Bantuan Sandang dan Pangan untuk Korban Bencana di Aceh

Pemerintah

Wagub Aceh Dampingi Mendagri Serahkan Bantuan Pascabanjir di Aceh Tamiang dan Aceh Timur

Pemerintah

Pemerintah Aceh dan HIPMI Bahas Penanganan Darurat Serta Pemulihan Infrastruktur Pasca Bencana Hidrometeorologi

Pemerintah

Sekda Aceh Perintah Seluruh SKPA Turun ke Lapangan

Pemerintah

Hadapi Bencana, Gubernur Aceh Minta Bupati dan Wali Kota yang Cengeng Mending Mundur

Pemerintah

Mualem Terobos Aceh Tamiang Antar Bantuan Tengah Malam

Pemerintah

Hari Keenam Tanggap Darurat, Sekda Aceh Instruksikan Percepatan Distribusi Logistik dan Pemulihan Akses

Pemerintah

Kagama Serahkan Bantuan Rp54 Juta untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Aceh