Acehpost.id | Nagan Raya – Demi menjaga Pemilu berjalan baik dan lancar serta aman juga damai, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Nagan Raya menghadiri sosialisasi tentang ujaran kebencian yang dilaksanakan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) setempat pada Kamis 2 November 2023.
Sosialisasi tersebut dihadiri Kapolres Nagan Raya, AKBP Rudi Saeful Hadi,S.I.K yang diwakili Kaurbinops (KBO) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Nagan Raya, Ipda Erick Andilia, S.E. di Kantor Panwaslih Gampong Kuta Paya, Kecamatan Seunagan.
Dikesempatan tersebut, sosialisasi ujaran kebencian membahas tentang penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menghasut, hingga menyebarkan berita bohong.
Selain itu turut menyepakati terkait Alat Peraga Sosialisasi (APS) dan Alat Peraga Kampanye (APK), dilakukan rapat bersama pimpinan Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu Tahun 2024 tingkat Kabupaten Nagan Raya.
“Kita telah sepakat bersama pimpinan Parpol, KIP Kabupaten Nagan Raya, Kesbangpol, Kasatpol PP serta Ketua Panwascam se-Kabupaten Nagan Raya dengan menghasilkan beberapa kesepakatan,” kata Ipda Erick Andilia.
Salah satu kesepakatan itu, ia menyebutkan, agar dapat melaksanakan sosialisasi sebagaimana diatur pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, dan Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum.
“Kemudian tidak melaksanakan kampanye diluar masa Tahapan Kampanye Pemilu Tahun 2024, yang akan dimulai pada tanggal 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, APK yang telah terpasang di berbagai tempat dan berpotensi mengganggu ketentraman dan ketertiban umum agar dapat ditertibkan/diturunkan secara mandiri dengan batasan waktu selambat-lambatnya pada
Hari Sabtu Tanggal 4 November 2023.
“Apabila APS dimaksud belum ditertibkan atau diturunkan, maka Panwaslih Kabupaten Nagan Raya dan instansi yang berwenang akan melaksanakan penertiban alat peraga dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” sambung Erick dengan kesepakatan itu.
“Sama-sama menyepakati untuk tidak saling menghujat kebencian antar peserta Pemilu,” tutup Erick. ***