Acehpost.id | Banda Aceh – Asrama Mahasiswa Pidie (AMPI) Putri yang terletak di Lorong Tgk. Di Awe Lamreung Gampong Meunasa Papeun Kec. Krueng Barona Jaya Aceh Besar , kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Ini terungkap saat Media ini berkunjung langsung ke lokasi asrama atas undangan ketua asrama putri Tarabalqis Oriena Bahri. (4/12/2023)
Bangunan asrama mahasiswa putri Pidie yang dibangun sejak tahun 2011, sampai saat menurut pengakuan Tarabalqis Oriena Bahri belum pernah direnovasi. ini terlihat dari fisik bangunan, dimana tiangnya sudah mulai retak, pintu, lantai dan jendela banyak yang rusak, kancing dan kacanya pecah, pelapon yang mulai terkelupas dan kamar mandi yang tidak berfungsi.
Di lokasi Asrama Mahasiswa Putri tersebut, terdapat 3 bangunan, bangunan utama 2 lantai terdapat 30 kamar, bangunan bantuan dari China yang difungsikan untuk Musalla dan tempat parkir, serta satu lagi bangunan 2 lantai yang kelihatan mangkrak atau tidak selesai dikerjakan.
“Dari informasi yang saya dapatkan sebelum saya tinggal disini, hingga saat ini belum pernah ada renovasi, banyak bagian gedung yang sudah rusak berat, kondisi begini sungguh tidak nyaman bagi para penghuni asrama, belum lagi pagar yang sangat tidak aman, apa lagi kita disini semua perempuan”, ungkap mahasiswi asal kabupaten Pidie ini sambil menunjukkan kerusakan pada bagian gedung yang rusak parah.
Ketua Asrama Tarabalqis Orien Bahri dan beberapa penghuni asrama lainnya mengajak media ini untuk masuk ke dalam asrama untuk melihat kondisi dari dalam. Sungguh sangat prihatin, gedung 2 lantai dengan jumlah 30 kamar yang saat ini hanya bisa dihuni 52 orang, dari 16 kamar mandi hanya 4 kamar mandi di lantai 1 yang masih berfungsi, 12 lainnya sudah tidak bisa digunakan.
Menurut pengakuan Tarabalqis Oriena Bahri ini sangat tidak nyaman mengunakan MCK “Bayangkan 52 orang kami harus antri panjang untuk MCK, apalagi kalau pagi semua pada buru-buru berangkat kuliah”, Imbuh mahasiswi Teknik Mesin USK ini dalam nada tanya.
Israhayu menambahkan, dampak dari pagar terlalu rendah terasa tidak aman bagi para penghuni asrama, “Baru- baru ini juga terjadi pencurian, maling masuk ke kamar dan mengambil barang-barang berharga milik anggota asrama, kami kuwatir aksi pencurian ini bisa terulang, bila pagar pengamanan dan jendela-jendela tidak diperbaiki dan akan lebih beresiko lagi”, jelas Israhayu dalam nada sedih.
Bila kita berkunjung langsung ke lokasi, kita akan merasa miris, bila melihat langsung kondisi tersebut, oleh karena itu para mahasiswi penghuni Asrama Putri Pidie ini berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pidie, Anggota DPRK Pidie dan warga Pidie untuk memberikan perhatiaan lebih dan secepatnya bisa dilakukan renovasi gedung ini, sebelum hal-hal yang tidak diinginkan menimpa mereka.