Banda Aceh – Pemadaman listrik yang masih terjadi di sejumlah wilayah Aceh mendorong Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Aceh, di Merduati Banda Aceh, Rabu (01/10/2025).
Sidak ini dilakukan untuk meminta penjelasan langsung, terkait penyebab gangguan serta langkah perbaikan yang sedang ditempuh.
Ketua Komisi III DPRA, Aisyah Ismail atau Kak Iin, menyampaikan bahwa masyarakat Aceh sudah sangat resah akibat pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari sehari.
“Kami ingin memastikan apa penyebab sebenarnya dan kapan listrik bisa normal. Karena kami juga terus-terusan ditanya oleh masyarakat,” ujar Kak Iin dihadapan pihak PLN.
Dalam pertemuan tersebut, anggota Komisi III lainnya, Hadi Surya, menuntut pihak PLN untuk memastikan kompensasi kepada masyarakat yang mengalami kerugian akibat pemadaman listrik ini.
“Kejadian ini harus menjadi evaluasi besar agar tidak terulang di kemudian hari. Kami juga minta PLN dapat memberi kompensasi bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Nuchalis, juga meminta PLN UID Aceh untuk melakukan evaluasi terhadap manager unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Nagan Raya.
“Karena kejadian ini sudah berulang, terlebih saat-saat jelang bulan puasa. Apalagi seperti ini banyak masyarakat dan UMKM yang merugi,” ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Aceh, Mundakhir, mengklaim tim teknis telah bekerja di lapangan untuk memperbaiki jaringan dan mempercepat pemulihan pasokan listrik.
Mundakhir memperkirakan kondisi kelistrikan di Aceh bakal kembali pulih dalam waktu dua hingga tiga jam ke depan.
“Mohon doanya semua, kami sedang berusaha yang terbaik,” ucapnya.
Dalam sidak tersebut, anggota Komisi III yang hadir di antaranya Aisyah Ismail alias Kak Iin (Ketua), Hadi Surya (Sekretaris), dan anggota Eddi Shadiqin, Nurchalis, Hasballah, dan Armiadi.(*)













