Meulaboh, 28 Maret 2024 – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Dr. Edi Yandra, S.STP., M.SP., memanfaatkan momen Safari Ramadhan Pemerintah Aceh Tahun 2024 untuk menyampaikan misi literasi dan sadar arsip kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
Dalam kunjungannya ke beberapa masjid di Aceh Barat pada Kamis (28 Maret 2024), Dr. Edi Yandra menekankan pentingnya literasi tidak hanya dalam konteks membaca dan menulis, tetapi juga dalam kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
“Secara global, literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Dalam Islam, surat pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq, yang artinya ‘bacalah’. Membaca dapat membawa umat Islam dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan,” ujar Dr. Edi Yandra.
Beliau menyoroti fluktuasi tingkat literasi di Indonesia, yang menurutnya dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.
“Meskipun teknologi berkembang pesat, tingkat literasi kita masih naik turun. Di momen Ramadhan ini, saya mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi, khususnya di bidang agama, dan menghindari informasi yang tidak akurat,” imbuhnya.
Dr. Edi Yandra menegaskan komitmen DPKA untuk mendukung berbagai upaya peningkatan literasi di masyarakat.
Berbagai Upaya Meningkatkan Literasi
DPKA telah melakukan berbagai program literasi, seperti:
• Kampanye membaca di kabupaten/kota di Aceh
• Seminar literasi
• Pengadaan dan penambahan bahan koleksi buku perpustakaan
• Peningkatan pelayanan perpustakaan provinsi, kabupaten/kota, dan desa
“Masalah literasi tidak dapat dianggap sepele karena berkaitan dengan perkembangan SDM suatu bangsa. Meningkatnya literasi akan meningkatkan SDM, yang pada gilirannya berpengaruh pada tingkat ekonomi dan perkembangan negara,” tutur Dr. Edi Yandra.
Menjaga Arsip Sejarah Aceh
Selain literasi, Dr. Edi Yandra juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengkampanyekan tertib arsip dan sadar arsip.
“Arsip-arsip Aceh sangat terkait dengan sejarah kemajuan dan perkembangan Aceh pada masa lalu, yang masih banyak berada di tangan pribadi masyarakat,” ungkapnya.
Beliau menghimbau masyarakat dan lembaga yang memiliki arsip terkait Aceh untuk menyerahkannya ke DPKA sebagai bahan koleksi arsip, baik secara langsung maupun melalui aplikasi penelusuran arsip Aceh.
“Arsip-arsip tersebut tetap milik masyarakat, kita hanya menyimpannya di tempat yang aman dan terawat. Arsip-arsip ini penting untuk mempelajari sejarah dan kemajuan Aceh,” jelas Dr. Edi Yandra.
Sinergi untuk Aceh yang Maju
Upaya DPKA dalam meningkatkan literasi dan kesadaran arsip merupakan langkah penting untuk membangun Aceh yang maju dan sejahtera.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan literasi dan kesadaran arsip di Aceh dapat terus ditingkatkan.
( Advertorial )