Home / Parlementaria / Pemerintah

Rabu, 24 September 2025 - 10:36 WIB

Wakil Ketua Komisi IV DPRA Edy Asaruddin Sesalkan Pembatalan Tender Pembangunan RS Tapaktuan

Redaksi - Penulis Berita

Wakil Ketua Komisi IV DPRA Edy Asaruddin.

Wakil Ketua Komisi IV DPRA Edy Asaruddin.

Banda Aceh – Pembatalan tender lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away (RSUD-YA) Tapaktuan di Aceh Selatan, mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Salah satunya dari Wakil Ketua Komisi V DPRA Fraksi Partai Gerindra, Edy Asaruddin.

Edo sapaan akrab Edy Asaruddin menyesalkan pembatalan tender tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut semakin merugikan masyarakat Barat Selatan (Barsela) Aceh, yang telah lama mendambakan layanan kesehatan rujukan di wilayah mereka.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, pembatalan tender dengan alasan teknis seperti keterbatasan waktu bukanlah alasan yang dapat diterima.

“Ini bukan hanya masalah teknis administrasi, melainkan soal komitmen pemerintah. Bagaimana mungkin proyek vital untuk masyarakat Barsela bisa dibatalkan begitu saja,” sebut Edo,Rabu 24 September 2025.

Angota DPRA dari Dapil 7 ini, mengingatkan bahwa tanpa rumah sakit regional di Tapaktuan, beban pasien akan terus tertumpu pada RSUZA Banda Aceh.

Lanjut Edo, jika RS Tapaktuan ini tidak segera dibangun, pasien dari Barsela tetap harus dirujuk jauh ke Banda Aceh. Ini jelas memberatkan masyarakat sekaligus membebani RSUZA.

Karenanya, ia mendesak Plh Kepala Dinas Kesehatan Aceh segera mengambil langkah cepat dengan melakukan tender ulang.

“Jangan biarkan masyarakat terus menunggu tanpa kepastian. Plh kadis harus segera melakukan tender cepat agar pembangunan bisa dilanjutkan,” ujarnya.

Selain itu, Edo juga menilai pembatalan tender ini juga mencederai cita-cita program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), yang sejak awal menempatkan RSU Regional Tapaktuan sebagai prioritas terkait urusan kesehatan.

“Program ini jelas tertuang dalam agenda Mualem – Dek Fadh. Jika dibatalkan dengan alasan teknis, itu sebuah ketidakwajaran. Pemerintah harus konsisten dengan janji politik yang mereka sampaikan,” kata Edo lagi.

Masyarakat Aceh akan bergerak jika pembangunan RSU Regional Tapaktuan terus diabaikan. Jangan sampai kepercayaan publik hilang.

“Jika pembangunan itu tidak dilanjutkan, maka masyarakat pasti akan menyuarakan haknya dengan cara mereka sendiri. Kami tidak ingin rakyat di Barsela merasa dikucilkan,” pungkasnya.(*)

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Disdik Aceh Gelar Tryout TKA, Tingkatkan Kesiapan Siswa Menghadapi Ujian dan Tantangan Global

Pemerintah

Mualem Paparkan Peluang Investasi Aceh Kepada Investor Timur Tengah di Makkah

Pemerintah

Marthunis Pamit, Murthalamuddin Siap Lanjutkan Misi Pendidikan Aceh

Pemerintah

Disdik Aceh Gelar Pelatihan Teaching Factory untuk Siswa SMK Lewat MTU, Siapkan 240 Peserta di 6 Titik Lokasi

Pemerintah

Siswa Aceh Torehkan Prestasi di OSN Nasional 2025

Pemerintah

Mualem Minta Dukungan Menteri LHK untuk Dana Abadi Kombatan dan Korban Konflik

Pemerintah

Gubernur Aceh Tegaskan Penolakan atas Kebijakan Pusat Potong Dana Transfer ke Daerah

Pemerintah

Wagub Fadhlullah Terima Kunjungan DPSMAI Bahas Peluang Investasi Malaysia di Aceh